Categories

Minggu, 03 Agustus 2014

VARIASI METODE PELATIHAN MEMBERIKAN WARNA YANG BERBEDA


Kemampuan dalam memfasilitasi baik itu dalam pertemuan-pertemuan/musyawarah-musyawarah ditingkat desa maupun ditingkat kecamatan merupakan hal yang biasa bagi seorang Fasilitator Kecamatan. Tentu ini merupakan bukan kemampuan yang instan, tapi melalui pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh fasilitator itu sendiri yang telah dialami dan diikuti oleh fasilitator dan didukung dengan latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang dimilik ditambah pengalaman organisasi yang pernah diikutinya.

Profesi Fasilitator dalam persyaratan untuk S1 adalah sudah berpengalaman dibidang pemberdayaan minimal 3 tahun. Hal ini jelas berarti fasilitator sudah terbiasa dengan berbicara didepan sebagai nara sumber untuk memberikan informasi, mendorong, mengajak dan memberikan solusi dari apa yang dihadapinya.

Di UPK Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan, yang sudah dapat program dari tahun 2001–2014 masa PPK, PNPM-PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan. Dalam Peningkatan kapasitas Pelatihan Masyarakat yang didanai dari dana DOK BLM, ada kalanya masyarakat merasa jenuh dengan materi yang diulang-ulang setiap tahun tanpa ada variari dalam metode penyampaian. Ini terjadi ketika pelaku PNPM tingkat Desa tidak ada perubahan/regenerasi, sehingga ada kesan jenuh.

Untuk mengatasi kejenuhan sebaiknya fasilitator sudah memiliki metode-metode seperti adakan dialog langsung dengan peserta/umpan balik, lakukan penyampaian materi dengan berdiri dekati peserta secara acak, game, ice breaking, outbound, kuis, lakukan pelatihan dialam terbuka/lokasi yang berbeda-beda, Study banding dan lain-lain. Sehingga Materi tidak monoton, ada kesan tersendiri yang dialami oleh peserta disetiap pelatihan yang diikutinya.Contohnya Seperti gambar dibawah ini :

Gambar-gambar kegiatan diatas dalam pelatihan KPMD, TPK dan TPU yang pernah dilaksanakan di UPK Kecamatan Cimahi kabupaten Kuningan. Sehingga ada keceriaan dalam mengikuti pelatihan. Tidak hanya modul yang biasanya kalau sudah selesai pelatihan ditumpuk dimeja, dengan variasi seperti itu akan cepat menangkap materi yang disajikan oleh Pelatih, ajak semua peserta pelatihan untuk terlibat aktif. Sehingga nanti ketika selesai pelatihan paling tidak pelaku desa juga punya gambaran tentang cara mengatasi kejenuhan dalam memfasilitasi disetiap tahapan PNPM di tingkat Desa dan bisa KOMPAK sebagai tim kerja yang solid. Semoga bisa bermanfaat
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar