Kinerja Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan patut diapresiasi. Pasalnya, pencapaian kesuksesan mereka sangat luar biasa dan tergolong mengejutkan. UPK memiliki aset hingga ratusan miliar. Dari modal awal Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Rp4.546.379.138, sekarang menjadi Rp7.813.010.725, modal awal SPP Rp33.535.012.924, modal sekarang Rp48.138.752.420, surplus ditahan hingga 2013 Rp17.873.584.919, surplus berjalan Januari hingga Juli 2014 Rp3.248.625.190, rata-rata surplus perbulan Rp541.437.532. Dari sisi tunggakan SPP dan UEP hanya Rp11.098.265.184.
Berbeda kontras dengan angka perguliran UEP dan SPP hingga mencapai Rp233.402.746.209, da total aset ekonomi Rp53.951.763.124. “Dari hasil itu, pertumbuhan modal kita menjadi 55%,”ungkap Ketua Forum UPK Kuningan, Ruspendi. Ia membeberkan laba rugi periode Januari hingga Juni 2014. Dimana pendapatannya mencapai Rp5.541.256.426, biaya operasional Rp2.292.631.236 atau 41%, surplus berjalan Rp3.248.625.190. sedankan rata-rata pendapatan per bulan Rp923.922.466. “Perkembangan pinjaman SPP dan UEP sendiri sesuai target SKN (standar kerja nasional). Yaitu 95%, apalagi standar SKN UEP hanya 85%,” imbuhnya. Sementara,
Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda mengatakan, para pelaku PNPM adalah para pejuang dan relawan pengentasan kemiskinan. Ia senang mendengar, sekaligus melihat karya nyata dan upaya pengurus UPK PNPM dalam memberikan pelayanan SPP maupun pembangunan sarana prasana dasar masyarakat. “Seperti saya sudah lihat, ada pembangunan gedung posyandu, PAUD, jembatan, jalan penghubung antar desa, saluran irigasi, tembok penahan tebing, pelayanan ibu dan anak, pendidikan dasar dan lain-lain. Semua hasil kerja PNPM ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar