Cerita pendek dari Kecamatan Sindangagung
Pengirim : Irvan Sujtnika, SE.
Kegiatan Pembuatan keripik dari bahan singkong yang sering disebut keripik gemblong sebutan dari masyarakat desa Babakanreuma kecamatan Sindangagung, pada awalnya kelompok ibu-ibu sebelum ada binaan dari program PNPM-MP mereka memproduksi makanan ringan secara swadaya, jadi mereka mencari modal kepada koperasi kelompok wanita yang berada di desa Babakanreuma, kegiatan ini rutin, sudah berjalan 1 tahun, hasil produksi di jual ke warung ataupun ke grosir tempat penjualan makanan ringan di kota Kuningan, juga banyak pesanan dari pihak per individu sebagai bahan konsumsi ataupun oleh-oleh.
Ketua kelompok Ibu Eti sekalisgus koordinator pembina bagi keberlanjutan kegiatan rutinan sebagai penghasil produk makanan di desa Babakanreuma, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat menguntungkan bagi warga sekitarnya.
modal yang diberikan kepada mereka adalah sebesar 10 juta, binaan PNPM-MP dibidang SPKP perguliran dengan nama kelompok Matahari, dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan awal pembuatan keripik yaitu bahan dasar singkong dan diolah menjadi makanan ringan secara manual tanpa didukung adanya mesin pembantu untuk mempermudah produksi keripik tersebut.
Dari melihat perkembangan penjualan keripik tersebut secara bertahap memang bisa dianggap lumayan baik karena banyaknya pesanan, dengan itu pihak UPK dan kelompok ada inisiatif untuk mengembangkan , maka dibuatlah usulan untuk dimasukan ke peningkatan kapasitas bisa disebut kelompok lanjutan, maka diberilah modal sebesar Rp 30.729.000,- maka terbelilah mesin produksi yaitu mesin parut seharga Rp. 4.500.000,-, mesin Press Rp.1.000.000,- ditambah peralatan pendukung lainnya sejumlah Rp. 17.590.000,-.
Dari sanalah mereka merintis kembali apa yang akan dilakukan kedepannya :
1. Peningkatan Produksi
2. Kualitas Bahan
3. Peningkatan kreatifitas pengrajin (adanya pelatihan produksi makanan ringan secara baik)
4. Pembuatan tampilan pengemasan supaya lebih menarik.
Pengirim : Irvan Sujtnika, SE.
Kegiatan Pembuatan keripik dari bahan singkong yang sering disebut keripik gemblong sebutan dari masyarakat desa Babakanreuma kecamatan Sindangagung, pada awalnya kelompok ibu-ibu sebelum ada binaan dari program PNPM-MP mereka memproduksi makanan ringan secara swadaya, jadi mereka mencari modal kepada koperasi kelompok wanita yang berada di desa Babakanreuma, kegiatan ini rutin, sudah berjalan 1 tahun, hasil produksi di jual ke warung ataupun ke grosir tempat penjualan makanan ringan di kota Kuningan, juga banyak pesanan dari pihak per individu sebagai bahan konsumsi ataupun oleh-oleh.
Ketua kelompok Ibu Eti sekalisgus koordinator pembina bagi keberlanjutan kegiatan rutinan sebagai penghasil produk makanan di desa Babakanreuma, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat menguntungkan bagi warga sekitarnya.
modal yang diberikan kepada mereka adalah sebesar 10 juta, binaan PNPM-MP dibidang SPKP perguliran dengan nama kelompok Matahari, dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan awal pembuatan keripik yaitu bahan dasar singkong dan diolah menjadi makanan ringan secara manual tanpa didukung adanya mesin pembantu untuk mempermudah produksi keripik tersebut.
Dari melihat perkembangan penjualan keripik tersebut secara bertahap memang bisa dianggap lumayan baik karena banyaknya pesanan, dengan itu pihak UPK dan kelompok ada inisiatif untuk mengembangkan , maka dibuatlah usulan untuk dimasukan ke peningkatan kapasitas bisa disebut kelompok lanjutan, maka diberilah modal sebesar Rp 30.729.000,- maka terbelilah mesin produksi yaitu mesin parut seharga Rp. 4.500.000,-, mesin Press Rp.1.000.000,- ditambah peralatan pendukung lainnya sejumlah Rp. 17.590.000,-.
Dari sanalah mereka merintis kembali apa yang akan dilakukan kedepannya :
1. Peningkatan Produksi
2. Kualitas Bahan
3. Peningkatan kreatifitas pengrajin (adanya pelatihan produksi makanan ringan secara baik)
4. Pembuatan tampilan pengemasan supaya lebih menarik.
Kegiatan pengolahan keripik menggunakan mesin parut
Kegiatan ini sampai tahun 2014 sudah berkembang juga bertambah pemanfaat sekaligus anggotanya sebanyak 30 orang sebagai pekerja produksi bahan makanan keripik singkong (gemblong).
Pemasaran paling jauh Jakarta dan Semarang , sehari produksi tersebut menghasilkan 23 sampai 30 kg dalam bentuk keripik yang di bungkus.
Itulah selayang pandang cerita dari desa yang dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi masyarakat, untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan keberlanjutan pemahaman dalam segi pemberdayaan, semoga dapat menjadi insfirasi bagi semua....
Wasalam.....dari kecamatan Sindangagung......
Kegiatan ini sampai tahun 2014 sudah berkembang juga bertambah pemanfaat sekaligus anggotanya sebanyak 30 orang sebagai pekerja produksi bahan makanan keripik singkong (gemblong).
Pemasaran paling jauh Jakarta dan Semarang , sehari produksi tersebut menghasilkan 23 sampai 30 kg dalam bentuk keripik yang di bungkus.
Itulah selayang pandang cerita dari desa yang dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi masyarakat, untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan keberlanjutan pemahaman dalam segi pemberdayaan, semoga dapat menjadi insfirasi bagi semua....
Wasalam.....dari kecamatan Sindangagung......
KELOMPOK MATAHARI DESA BABAKANREUMA
”MOTIVASI BAGI MASYARAKAT YANG LAINNYA, WALAUPUN BELUM BERPRESTASI TETAPI TERUS BERSEMANGAT SEMBARI MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG BERWAWASAN DAN INOVATIF JUGA MANDIRI”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar